Thursday 22 January 2015

Sikatan Ninon (Benhur sebutan orang Semarang)


Sikatan Ninon (Benhur sebutan orang Semarang)


Sikatan ninon merupakan nama resmi burung ini dalam bahasa Indonesia, seperti disebutkan dalam buku Daftar Burung Indonesia No 2 terbitan Indonesian Ornithologists’ Union, Bogor (2007).

Seperti dijelaskan sebelumnya, sebagian kicaumania menyebutnya burung selendang biru, dan sebagian lainnya menjulukinya sebagai tledekan biru.

Burung ini memiliki panjang tubuh sekitar 14 cm. Tubuhnya didominasi warna biru-nila gelap, dengan pangkal paruh berwarna kehitaman dan bagian dahi keputihan, yang meluas hingga membentuk alis di atas matanya.

Sikatan ninon atau tledekan biru memiliki wilayah persebaran terbatas di wilayah Sunda Besar. Ada tiga subspesies atau ras, dengan wilayah persebaran sebagai berikut:

  • Eumyias indigo ruficrissa: Habitat di Sumatera.
  • Eumyias indigo indigo: Jawa, dengan ciri khusus tungging putih.
  • Eumyias indigo cerviniventris: Wilayah utara Kalimantan, mulai dari Gunung Kinabalu ke selatan hingga Gunung Mulu.

Di alam liar, sikatan ninon dikenal sebagai burung yang mudah didekati. Sejumlah pengamat burung bahkan menganggap sikatan ninon sebagai burung kicauan yang sangat cerewet.

Tidak mengherankan apabila sikatan ninon juga mudah dipelihara di dalam sangkar, karena mudah jinak dan mudah beradaptasi dengan lingkungan manusia.

Sebenarnya julukan selendang biru pada burung sikatan ninon agak rancu. Sebab pedagang burung juga sering menyebut sikatan biru muda (Cyornis unicolor) sebagai selendang biru. Hal ini karena kedua spesies ini memiliki penampilan fisik yang hampir mirip. 

Bahkan ketika pedagang burung menyebut anis biru, yang dimaksud bisa sikatan ninon dan sikatan biru muda. Beda dengan orang Semarang dan sekitarnya, mereka menyebutnya Burung Benhur, entah dari mana kosakata ini berasal, ada sebagian kecil yang menyebutnya juga selendang biru. Karena itu, dalam artikel ini, saya ingin menggunakan nama aslinya sebagaimana disepakati para ornitholog Indonesia: Sikatan Ninon.

Umumnya burung sikatan ninon bisa dijumpai di daerah perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian 900 – 3.000 meter dari permukaan laut. Mereka sering bertengger pada batang-batang pohon yang rendah, atau dekat permukaan tanah. Sering pula bergabung bersama kelompok burung lainnya.
Pakan utamanya adalah serangga seperti kumbang dan larva kunang-kunang, serta buah-buahan berukuran kecil.

 Dari kiri ke kanan: Burung sikatan ninon trotolan, remaja, dan dewasa.


Perawatan burung sikatan ninon


Perawatan burung sikatan ninon sebenarnya cukup mudah, mengingat sifat dan karakternya yang cepat jinak dan mudah beradaptasi. Karena itu pula, burung ini mudah sekali berbunyi.

Untuk membuat burung ini rajin bunyi, tentu tergantung perawatan yang Anda berikan setiap harinya.

Sikatan ninon adalah burung pemakan serangga, namun juga menyukai buah berukuran kecil seperti berry, cherry, huni, dan sebagainya.

Pemasteran bisa saja dilakukan, meski sikatan ninon tak termasuk burung yang pintar meniru suara kicauan burung lainnya. Namun proses pemasteran bisa menjadi salah satu faktor yang turut memancing burung ini bersuara lantang dengan irama bervariasi.

Kalo dari pengalaman saya memelihara burung ini, setidaknya butuh 1 bulan untuk menjadikan burung ini mapan (tergantung karakter dari burung juga) ada yang 1 minggu sudah teriak-teriak dan ngeplong seperti bunyi alasannya (bunyi asli hutan belum tersentuh isian)

Video burung sikatan ninon gacor



 

Tips memelihara Sikatan Ninon bakalan by Gemah Rumah Kicau:
  1. Sebisa mungkin cari burung jantan dan masih muda (bulu masih ada trotolnya, atau masih ada bulu muda)
  2. Setelah sampai dirumah kasih minum dan makan voer dicampur ulat hongkong/kandang didalam cepuk. 
  3. sendirikan atau kerodong terlebih dahulu agar burung tidak stres dan terbiasa dengan lingkungan barunya (kandang, tempat makan minum)
  4. jangan dimandikan dulu selama 3-4 hari sampai burung terlihat nyaman, terlihat ketika burung sudah mulai mapan ketika ada orang lewat.
  5. harian jemur 30 menit - 1 jam saja, kemudian masukkan lagi ke tempat sepi/ dikrodong.
  6. Setelah mulai mapan, tempel dengan burung yang receh untuk memacing dia berani bernyanyi (pleci, prenjak emas dan burung lain yang sering bunyi)
  7. untuk menambah stamina bisa juga ditambah kroto sebagai EF nya.
  8. sering pancing menggunakan suara panggilan (nada call) dari jenis ini, bisa di download di web xeno canto, agar memancing burung kita merespon suara panggilan tersebut.
  9. kalo sudah rajin suara Call, biasanya akan cepat ngriwik dan berikutnya burung berani ngeplong dengan lantang
  10. yang paling penting pastikan burung terawat dengan memperhatikan pakan dan kebersihan kandang
  11. nikmati hasil jerih payah anda dengan mendengarnya bernyanyi dengan merdu seperti video diatas.

sumber : Om Kicau dan pengalaman Gemah Rumah Kicau


No comments:

Post a Comment